Sepertinya konten ini sangat menarik sekali untuk digeluti, bagaimana tidak. Seorang DJ yang dibantu sebuah aplikasi pemutar lagu kawakan semisal winamp, kita bisa dengan santai berbagi online dengan lebih interaktif sesama teman di manapun mereka berada.
Bisnis model konten memang tidak ada matinya, contohnya saja tvrku.com yang berawal dari beberapa pelajar Australia dengan memanfaatkan media radio untuk sekedar menyalurkan hobby, kini digarap cukup serius, terlihat dari website dan bisnis onlineya yang saya pikir, mereka bisa menggeruk penghasilan siaran radio online lewat banner-banner berbayar yang ada di websitenya.
Selain tvrku.com, adalagi djwirya.com, yang secara jujur sudah saya ikuti sejak lama. Maklum, saya sudah kenal dengan pendirinya wirya, yang kebetulan saat itu pernah juga jadi client buat bikin wallpaper sebagai hadiah bagi pendengar setianya untuk diunduh secara cuma-cuma di websitenya.
Tapi, dalam hal ini, saya ingin memberikan sedikit ulasan bukan tentang bagaimana cara mereka mendirikan radio onlinenya, melainkan lebih ke sisi bagaimana mereka menjalankan bisnis ini, baik itu sisi promonya, maupun sampai ke dalam bentuk sebuah assignment iklan, dan penentuan branding yang mungkin tidak asal-asalan.
Seperti hal-halnya sebuah brand hebat lain, Branding adalah hal paling penting yang patut jadi prioritas kita saat menciptakan sebuah produk. Sebagai bahan acuan bahwa nama TELKOM tidak tercipta begitu saja, Speedy tidak langsung bernama Speedy, Raxmedia tidak juga demikian adanya.
Sebagai orang yang interest dengan dunia bisnis, design, marketing, iklan, saya kebetulan memiliki banyak pengalaman yang mudah-mudahan bisa di share sama kamu semua. Awal dari pendirian sebuah perusahaan, tak bisa lepas dari pemilihan sebuah nama yang baik, nama yang cukup mudah diingat, nama yang simple, sehingga terciptalah nama yang sangat briliant semisal microsoft, apple, windows, macintosh, protector (yang kebetulan saya juga terlibat dalam pengambilan nama :D), dan masih banyak lagi nama-nama produk lainnya, yang kalau di pikir-pikir nama-nama tersebut memang dianggap mewakili produk-produk yang mereka jual.
Kita ambil contoh mungkin dalam kasus ini adalah bisnis radio online. Ada beberapa hal yang menjadi satu acuan untuk menentukan sebuah nama, filosofi, makna, keterkaitan, dan jenis produk yang akan kita jual, harus memiliki hubungan sangat erat sehingga dengan menyebut nama produknya, orang akan secara langsung membayangkan jenis produk apa yang kita dijual.
Tercengang juga saat mendengar kata Prambors, sampai saya tak abis pikir kalau nama tersebut begitu populernya di kalangan pecinta-pecinta radio tanah air. Bisnisnya kini sudah merambah ke bisnis online, mungkin dikarenakan bisnis offline dari radio sudah gak bisa diharapkan lagi. Terlalu sibuk orang-orang untuk tetap di radionya hanya sekedar mendengarkan sebuah siaran radio, cukup dengan terhubung internet, sambil bekerja, dan mendengarkan radio online, adalah sebuah solusi optimal yang banyak dilakukan banyak orang tatkala mereka sedang bekerja sekalipun. Point tambahan untuk Prambors FM, yang telah dengan sukses mengkolaborasikan bisnis radio offline dengan bisnis radio online.
Langkah penting selanjutnya adalah pembuatan logo, yang pengerjaannya dilakukan atas dasar hubungan (koneksi yang kuat) antara nama dan beberapa filosopi sebuah produk tersebut.n Baru berikutnya setelah nama dan logo berhasil dikukukah, menujulah ke yang disebut sebagai konsep bisnis (lanjutan).
Dibutuhkan data valid yang bisa digunakan sebagai bahan acuan kenapa usaha ini harus terus dilakukan. Meningkatkan traffic adalah salah satunya, dengan demikian statistik yang banyak akan menguntungkan dan memperbanyak client yang bisa di ajak kerja sama.
Begitulah sebuah gambaran awal memulai sebuah bisnis onlinie, gak bisa kita kesampingkan ide-ide yang muncul dari seorang temen. Baru kemudian perusahaan menyiapkan konsep matang yang nantinya akan dibroadcast.
Post a Comment